Kamis, 12 Mei 2011

Timor Leste Penjarakan 23 Pemberontak

 DILI - Pengadilan di Timor Leste menetapkan 23 orang sebagai tersangka pelaku pemberontakan. Mereka dituduh mencoba melakukan upaya pembunuhan Presiden Jose Ramos Horta pada 2008 lalu.

Tersangka yang sebagian besar merupakan mantan anggota militer dan polisi Timor Leste, dijatuhkan hukuman penjara selama 16 tahun. Para tersangka ini merupakan anggota pihak keamanan yang dianggap desersi dan kemudian dianggap sebagai pihak pemberontak oleh Pemerintah Timor Leste.

Mereka dianggap sebagai pemberontak setelah berlangsung protes di tubuh keamanan Timor Leste yang berujung pada kerusuhan pada 2006.
http://international.okezone.com/read/2010/03/04/18/309017/timor-leste-penjarakan-23-pemberontak

Dalam peristiwa tersebut 30 belasan anggota keamanan dilaporkan tewas dan menyebabkan kekacauan di Pemerintahan Timor Leste. Protes ini sendiri dipicu oleh rencana pemerintah untuk memberhentikan 600 anggota militer.

Sementara dalam insiden yang terjadi pada 11 Februari 2008 lalu, para tentara yang desersi ini melakukan penyerangan terhadap Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta. Insiden yang terjadi di rumah Horta di Dili tersebut, menyebabkan dirinya menderita luka tembak.

Selain Horta, tentara desersi yang dipimpim oleh Mayor Alfredo Reinado ini juga melakukan penyerangan terhadap Perdana Menteri, Xanana Gusmao. Gusmao yang sedang berada di dalam konvoi kendaraan, berhasil menyelamatkan diri dari serangan tersebut.

Meski sempat melukai Presiden Horta, serangan tersebut justru menewaskan Mayor Alfredo Reinado. Ia bersama seorang pengikutnya tewas dalam baku tembak yang terjadi di rumah Ramos Horta.

Penembakan atas peraih Nobel Perdamaian ini memaksa Pemerintah Timor Leste untuk menerapkan darurat militer, menyusul ketakutan atas terganggunya stabilitas negara.

Setelah terus dalam pelarian usai peristiwa tersebut, tentara desersi yang dipimpin oleh Gastao Salsinha setelah tewasnya Mayor Reinado akhirnya menyerahkan diri kepada Pemerintah Timor Leste 1 April lalu.

Seluruh tentara desersi itu akhirnya menjalani proses persidangan dan dipastikan bersalah atas perbuatan mereka. Hukuman yang paling pendek mereka terima adalah hukuman penjara sembilan tahun, sementara hukuman terlama adalah penjara 16 tahun. Demikian diberitakan BBC, Kamis (4/3/2010).

Sementara lima orang lain sebelumnya dianggap terlibat dalam penyerangan tersebut akhirnya dibebaskan. Di antara tersangka yang dibebaskan ini terdapa seorang warga Australia bernama Angela Pires. Pires merupakan kekasih dari Mayor Aflredo Reinado yang tewas dalam penyerangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar