Sabtu, 09 April 2011

Bintang Timor Leste : Aida Belo & Xanana Gusmao

FACEBOOK dalam kenyataannya memang merupakan jejaringan sosio-budaya yang ke-luas-luwes-annya luar biasa. Merupakan pusat temu  yang kait mengait lokal, nasional hingga mondial. Siapa sangka, misalnya, barusan aku ketemu salah seorang puteri negara muda : Timor Leste. Bernama Aida Belo atau lengkapnya : Belo Pereira Aida. Bukan hanya itu, puteri kelahiran 26 Februari 1984 ini, selain seorang patriotis demokratis, juga seorang artis – pencinta seni musik dan seni suara. Pemain piano juga penyanyi seperti contohnya,  antara lain, bisa kita nikmati dalam rekaman video YouTube  berjudul « Imi Atu Ba Nebe » bersama Tony Pereira.


Dari cakap-cakap ringkas, dan dari album fotonya, saya terkagumkan dambaannya pada kesenian, terutama sekali seni musik dan seni suara. Dan cita-citanya yang tinggi untuk memperkenalkan sekaligus mengangkat Timor Leste ke arena nasional pun internasional. Aktivitas-kreativitas Aida Belo telah menjadika dirinya bintang cemerlang Timor Leste, menjadi kebanggaan dan dihargai oleh para pemimpin negara tetangga Indonesia itu, seperti Xanana Gusmao dan Jose Ramos-Horta.

Sungguh menggelitik pertemuan di Facebook dengan Aida Belo ini, karena seketika mengingatkanku pada « pertemuan » via internet dua puluhan tahun lalu dengan sosok-sosok Pemberontak Timor Timur seperti Xanana dan Ramos-Horta. Pun menyegarkan ingatan « pertemuan »ku dengan salah seorang penyair bernama Kesabere. Sang Komandante Gerilyawan Xanana yang selain jurnalis juga penyair, pun Kesabere pernah mengisi halaman-halaman terbitan yang aku editori. Seperti majalah Kreasi dan majalah Arena.

Aku mengenal lebih jauh Xanana via laporan jurnalis Robert Domm, yang disiar majalah Australia The Age edisi Oktober 1990. Rekaman pelawatan sang wartawan tersebut kami siar ulang dalam bahasa Indonesia, dengan judul: “Pemberontak Pemberontak Timor Terus Berjuang Dengan Semangat Tak Tergoyahkan” . Termuat dalam Majalah Arena N° 3 1990-91. Sedangkan dalam Arena N° 10 (1993), kami turunkan siaran Amnesti Internasional yang memberitakan Xanana Gusmao Pemimpin Gerakan Pembebasan Timor Timur telah dijatuhi Hukuman Seumur Hidup. Berita yang mengundang protes bagi yang bersimpati pada perjuangan Rakyat Timtim dan pembela Hak Hak Azasi Manusia. Seperti antara lain, kami siarkan Pernyataan Aksi Setiakawan Mengenai Timor Timur ( tertanggal Amsterdam 23 Mei 1993).

Akan halnya penyair Kesabere, aku mendapat kehormatan untuk turut menyebarkannya dengan mengedit dan menerbitkannya dalam bentuk Kumpulan Puisi berjudul “Menari Mengelilingi Planet Bumi” (Edisi khusus Kreasi N° 23 1995).

Itulah, antara lain, bukti tercetak-siar partisipati sekaligus simpati kami pada perjuangan Rakyat Timor Leste dalam masa yang gelap suram yang berkucur keringat dan darah. Untuk memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan, tak kurang dari 200.000 jadi korban – dari sejumlah penduduk yang hanya 700.000 jiwa!

Kemudian, selain kegigihan dan pengorbanan juga berkat dukungan internasional, Timor Timur mencapai kemerdekaannya. Yang dalam babak seterusnya kembali menjalin tata hidup berdampingan secara damai dengan tetangga terdekatnya: Indonesia. Saling hormat menghormati selayaknya.

Sebagai tambahan referensi, berikut ini salah sebuah naskah yang saya susun dan disiar pertama kali edisi cetak & online Harian Batam Pos 28 Mei 2005. Berjudul: “Foto Xanana Presiden Intelektua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar